Etika dan Estetika


Etika
Secara etimologi Etika berasal dari bahasa yunani “Ethos” (sifat, watak, kebiasaan, tempat yang biasa) dan Ethikos (berarti, susila, keadaban, kelakuan dan perbuatan baik). Menurut K Bertens dalam bukunya menjelaskan bahwa etika berasal dari bahasa yunani kuno. Kata “ethos” dalam bentuk tunggal memiliki banyak arti: tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berpikir.  Sedangkan dalam bentuk jamak artinya adalah adat kebiasaan. Dalam hal ini etika berkaitan dengan dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik, baik pada diri seseorang atau pada masyarakat. Sedangkan secara terminologi etika disebut sebagai ilmu tentang baik dan buruk atau dengan kata lain teori tentang nilai. Etika disebut juga sebagai ilmu normatif, sebab didalamnya terdapat norma & nilai-nilai etika dengan moral atau budi pekerti. Ilmu etika adalah ilmu yang mempelajari tentang perbuatan-perbuatan manusia dengan dasar yang sedalam-dalamya yang  diperoleh dengan akal budi manusia.
Ada beberapa pengertian etika menurut para ahli, diantaranya adalah:
- Soergarda Poerbakawatja
“Pengertian etika ialah suatu ilmu pengetahuan yang memberikan arahan, ajaran, acuan, serta pijakan kepada suatu tindakan manusia.”
- James J. Spillane SJ
“Etika merupakan memperhatikan suatu tingkah laku manusia dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan moral. Etika lebih mengarah pada penggunaan akal budi dengan objektivitas untuk menentukan benar atau salah serta tingkah laku seseorang terhadap lainnya.”
- H. Burhanudin Salam
“Etika merupakan sebuah cabang dari ilmu filsafat yang membicarakan tentang suatu nilai-nilai serta norma yang dapat menentukan suatu perilaku manusia di dalam kehidupannya.”
- A. Mustafa
“Pengertian etika merupakan ilmu yang menyelidiki tentag suatu perilaku yang baik dan yang buruk dengan memerhatikan perbuatan manusia sejauh apa yang diketahui oleh akal dan pikiran manusia.”
- J. S. Poerwadarminto
“Etika merupakan ilmu pengetahuan mengenai suatu perilaku atau perbuatan manusia yang dilihat dari sisi baik serta buruknya yang sejauh mana dapat ditentukan oleh akal manusia.”

Manfaat Etika
Terdapat beberapa manfaat etika diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Untuk membantu suatu pendirian dalam berbagai pandangan dan moral.
2. Untuk membantu membedakan mana saja yang tidak boleh dirubah dan mana yang boleh dirubah.
3. Untuk membantu seseorang dalam menentukan pendapat.
4. Untuk menjembatani atau menengahi semua dimensi atau nilai-nilai

Contoh Etika
Di bawah ini merupakan beberapa contoh etika yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
1. Menghormati orang tua dengan mencium tangan sebelum aktifitas sehari-hari
2. Membuang sampah pada tempatnya
3. Mengucapkan maaf saat melakukan kesalahan
4. Makan dengan menggunakan tangan kanan

Estetika
Pengertian estetika (aesthetic) adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari dan membahas tentang keindahan, bagaimana suatu keindahan dapat terbentuk, dan juga bagaimana keindahan tersebut disadari dan dirasakan oleh manusia. Secara etimologis, istilah estetika berasal dari bahasa Latin “aestheticus” atau bahasa Yunani “aestheticos” yang berarti merasa atau hal yang dapat dicerap oleh panca indera manusia. Estetika sangat berkaitan dengan perasaan manusia, khususnya perasaan yang indah atau perasaan positif. Keindahan yang dimaksudbukan hanya sesuatu yang bisa dilihat bentuknya, tapi juga makna atau arti yang terkandung di dalamnya.
Estetika Menurut Para Ahli Bruce Allsopp (1977)
Menurut Bruce Allsopp, pengertian estetika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang proses dan aturan dalam menciptakan suatu karya seni, yang diharapkan bisa menimbulkan perasaan positif bagi orang yang melihat dan merasakannya.

Unsur-Unsur Estetika
Adapun unsur unsur estetika diantaranya yaitu:
1. Unsur Bentuk
Bentuk (shape) sangat berpengaruh pada daya tarik suatu objek. Secara umum, ada dua bentuk objek yaitu dua dimensi dan tiga dimensi. Objek berbentuk dua dimensi tidak memiliki volume dan bentuknya datar. Contohnya lukisan, foto, hiasan dinding, dan lainnya. Sedangkan objek berbentuk tiga dimensi memiliki volume, kedalaman, dan ruang. Contohnya patung, pakaian, tas, dan lainnya.
2. Unsur Warna
Keindahan suatu objek juga sangat dipengaruhi oleh unsur warna. Umumnya pilihan warna objek akan disesuaikan oleh orang yang akan menggunakannya, misalnya selera warna pakaian anak muda dan orang yang lebih tua cenderung berbeda.
3. Unsur Tema
Tema merupakan ide atau gagasan yang ini disampaikan oleh pembuat objek atau karya seni kepada orang lain. Biasanya tema suatu karya akan dipengaruhi banyak faktor seperti letak geografis, adat istiadat, budaya, dan lainnya.
4. Unsur Motif Hias
Motif hias merupakan pola atau gambar yang menjadi hiasan pada suatu objek atau produk. Tujuan menambahkan motif hias pada suatu objek yaitu untuk menambah nilai keindahan/ estetika pada objek atau produk tersebut.

Tujuan dan Manfaat Estetika
Tujuan estetika adalah penggalian makna keindahan dalam seni yang selalu berkembang. Berikut ini manfaat atau fungsi estetika bagi manusia, diantaranya yaitu:
1. Menambah pengetahuan manusia mengenai nilai-nilai kesenian dan keindahan.
2. Menambah pengetahuan manusia tentang unsur-unsur seni dan keindahan dan juga berbagai faktor yang mempengaruhinya.
3. Menambah pengetahuan manusia tentang unsur-unsur subjektif yang mempengaruhi kemampuan manusia dalam menikmati seni dan keindahan.
4. Meningkatkan rasa kecintaan dan apresiasi manusia terhadap alam, seni, dan budaya bangsanya.
5. Menambah kemampuan manusia dalam menilai suatu karya seni sehingga akan mengembangkan budaya apresiasi seni.
6. Meningkatkan kewaspadaan pada pengaruh buruk yang bisa merusak seni dan budaya lokal.
7. Memperkokoh keyakinan manusia pada moralitas, keprimanusiaan, kesusilaan dan juga Ketuhanan.
8. Meningkatkan kemampuan manusia untuk berpikir secara sistematis, serta menambah wawasan sebagai bekal untuk kehidupan spiritual dan psikologi sehingga bisa memecahkan masalah dengan lebih baik.

Komentar

Postingan Populer